Salah satu cara untuk menghilangkan
stres atau bosan karena rutinitas sehari – hari maupun pekerjaan yang
banyak di kantor adalah dengan berwisata ke tempat pemandian alam yang
masih alami. Destinasi wisata yang dapat menjadi salah satu
rekomendasinya adalah Petirtaan Jolotundo yang berada di kawasan
Kabupaten Mojokerto, Propinsi Jawa Timur. Kawasan Jolotundo ini
merupakan aset sejarah dan pariwisata yang bernilai tinggi yang ada di
kawasan Kabupaten Mojokerto. Lokasi atau area Wisata Petirtaan Jolotundo
ini terletak di lereng Gunung Penanggungan yang ada di Desa Seloliman,
Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto – Jawa Timur.
Kawasan Petirtaan Jolotundo memang menyimpan beragam keistimewaan sehingga perlu untuk dikunjungi. Dengan luas area sekitar 1 hektar, Petirtaan Jolotundo sudah mampu menarik minat para pengunjung untuk berwisata sejarah sekaligus wisata religi. Terumata yang beragama Hindu , biasanya pada saat malam suro dan pada setiap malam Jumat, biasanya akan ada puluhan orang yang memilih bersemedi hingga pagi hari, terutama pada malam bulan purnama. Mereka percaya bahwa Petirtaan Joltundo adalah tempat yang memiliki kelebihan untuk mengabulkan berbagai permintaan.
Sekian Terimakasih .
Pertirtaan Jolotundo ini memiliki banyak
sekali berbagai keunikan situs dan misteri yang masih belum diketahui
oleh masyarakat luas. Kualitas air yang ada di Wisata Petirtaan Joltundo
ini sangatlah baik bahkan termasuk nomor tiga terbaik di dunia.
Sebenarnya Petirtaan Jolotundo ini berupa situs Candi Jolotundo, dimana
merupakan salah satu peninggalan sejarah pada jaman kerajaan Majapahit.
Diberbagai sudut Candi Jolotundo ini mengalir aliran air dan candi
tersebut dibuat pada tahun 997 Masehi pada jaman Airlangga di masa
kejayaan Kerajaan Kahuripan.
Wisata Petirtaan Jolotundo
Menurut cerita sejarah Petirtaan
Jolotundo dibangun dengan panjang 16,85 meter dengan lebar 13,52 meter
dan tinggi 5,2 meter. Petirtaan Jootundo ini menjadi tempat pemandian
bagi para petinggi kerajaan pada jaman tersebut. Bahkan bangunan ini
sengaja dibuat oleh Raja Udayana untuk menyambut kelahiran putranya,
yaitu Prabu Airlangga. Bangunan Petirtaan Jolotundo terbuat dari jenis
batu adhesit yang sangat istimewa karena terdapat pahatan relief serta
bentuk bangunannta yang memiliki 52 pancuran air yang jernih. Pancuran
air jernih tersebut tetap telus mengalir walaupun musim kemarau tiba.
Kolam Petirtaan Jolotundo ini dihuni oleh
beragam jenis bahkan hingga ratusan ikan di bagian dasar kolam.
Walaupun demikian, tidak ada satu pun pengunjung maupun warga di kawasan
Wisata Petirtaan Jolotundo yang mengambil atau memancing ikan yang ada
di kolam. Hal ini dikarenakan para pengunjung dan warga percaya akan
mitos bahwa jika mengambil ikan di Petirtaan Jolotundo akan mendatangkan
petaka. Jadi para pengunjung dan warga setempat hanya memilih untuk
memberi makan pada ikan – ikan di kolam tersebut.
Pada sisi kiri dan kanan bangunan bagian
atas, ada dua jenis kolam kecil yang biasanya digunakan pengunjung untuk
berendam atau mandi. Kolam tersebut terpisah untuk pengunjung laki –
laki dan perempuan. Namun bagi para pengunjung perlu menaati peraturan
yang ditetapkan oleh pihak pengelola Petirtaan Jolotundo untuk tidak
menggunakan shampoo dan sabun pada saat mandi di kolam untuk menjaga air
tetap bersih dan ikan – ikan di kolam pemandian tetap hidup. Tidak
hanya dijadikan sebagai tempat untuk berwisata, Petirtaan Jolotundo
bahkan juga dijadikan sebagai tempat penelitian oleh beberapa arkeolog
dari negara Belanda. Tim arkeolog dari Belanda tersebut meneliti
kualitas air yang ada di Petirtaan Jolotundo.
Kawasan Petirtaan Jolotundo memang menyimpan beragam keistimewaan sehingga perlu untuk dikunjungi. Dengan luas area sekitar 1 hektar, Petirtaan Jolotundo sudah mampu menarik minat para pengunjung untuk berwisata sejarah sekaligus wisata religi. Terumata yang beragama Hindu , biasanya pada saat malam suro dan pada setiap malam Jumat, biasanya akan ada puluhan orang yang memilih bersemedi hingga pagi hari, terutama pada malam bulan purnama. Mereka percaya bahwa Petirtaan Joltundo adalah tempat yang memiliki kelebihan untuk mengabulkan berbagai permintaan.
Untuk menuju lokasi Petirtaan Jolotundo
bisa diakses dengan melalui jalur dari Kecamatan Pungging melewati Desa
Kesamen, jalan yang dilalui ini cukup bervariasi dimana Anda akan
melewati jalan yang lebar dan mulus kemudian juga melewati jalanan yang
sempit dan sedikit mengalami kerusakan jalan. Sebaiknya jika berkunjung
ke Petirtaan Jolotundo menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil atau
sepeda motor, sebab masih tidak banyak ditemukan angkutan umum yang
menuju lokasi Wisata Petirtaan Jolotundo. Harga tiket masuk ke lokasi
tersebut juga sangat terjangkau dengan cukup membaya Rp 6.000/orang saja
Yang belum tau Petirtaan Jolotundo bisa langsung ke Mojokerto aja ya guysSekian Terimakasih .